Bimmer.ID — BMW dan Bosch sepakat menyatakan bahwa untuk saat ini dunia belum siap untuk sepenuhnya beralih kepada kendaraan full elektrik (EV).
Menurut dua raksasa industri asal Jerman itu, keberagaman merupakan kunci dalam hal peralihan dari penggunaan mesin berbahan bakar fosil.
Dan mereka memperingatkan jika dunia saat ini tidak akan mampu memalingkan wajah dari penggunaan bahan bakar alternatif.
Di saat Eropa sedang dilanda krisis energi, BMW memperingatkan adanya bahaya jika kendaraan elektrik digunakan secara penuh sebagai alat transportasi.
Eropa belum siap
CEO BMW, Oliver Zipse, mengatakan jika Eropa belum siap untuk sepenuhnya memutus tuntas penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak (bensin dan solar).
“Adalah salah mematikan penggunaan mesin berbahan bakar minyak di Eropa,” tutur Zipse kepada para hadirin yang menghadiri acara BMW Innovation Day, pada pekan lalu.
“Jika dibandingkan dengan masa kini, industri nantinya akan sangat berbeda dalam hal skala dan struktur jika hanya mengandalkan satu jenis teknologi,” lanjutnya, seperti dilansir majalah bisnis Jerman, Wirtschaftswoche.
Senada dengan Zipse, CEO Bosch, Markus Heyn, juga mengatakan dunia belum siap untuk penggunaan EV secara menyeluruh.
Menurutnya, penggunaan total kendaraan listrik global dapat berdampak pada kurangnya ketersediaan baterai.
Bosch merupakan salah satu pemasok suku cadang dan teknologi terbesar bagi perusahaan otomotif dunia.
Dalam wawancaranya dengan media Jerman, Stuttgarter Nachrichten, Heyn mengatakan bakal ada konsekuensi negatif dari penggunaan sumber energi tunggal jika saat ini diterapkan secara global.
“Kita (saat ini) hanya melihat konsekuensi dari keterbatasan BBM untuk Jerman dan Eropa, karena kita belum sepenuhnya menyiapkan cukup banyak (bahan bakar) alternatif,” kata Heyn.
“Dalam industri otomotif, kita harus bertanya pada diri kita sendiri. Apa yang dapat kita lakukan jika tidak ada cukup sel baterai.”
“Semua orang akan senang menggunakan alternatif tenaga baterai. Tetapi hal ini hanya ada jika kita dapat menyiapkannya di masa yang baik,” tandasnya lagi.
Komentar serupa juga datang dari Toyota dan Ford. Mereka mengatakan jika pengguna kendaraan bermotor masih membutuhkan pilihan bagi kendaraan di masa depan.
Itu karena tidak semua negara memiliki kemampuan teknologi kendaraan full elektrik yang sama. Itulah mengapa raksasa otomotif dunia sepakat menyebut jika dunia belum siap untuk EV.
Lebih gawatnya lagi, pertambangan energi global bakal kewalahan jika seluruh kendaraan di Bumi ini semuanya beralih ke EV. (Aldion/Drive.com)
Baca juga: Evolusi Kidney Grill dari Masa ke Masa