Bimmer.ID — BMW i3 di Amerika Serikat saat ini menyandang status sebagai salah satu mobil yang paling dicari, meski dahulu sempat nyaris tak ada yang melirik.
BMW i3 pertamakali diluncurkan pada tahun 2013. Hatchback mungil ini merupakan mobil full elektrik (EV) pertama BMW yang diproduksi massal.
City car empat pintu dengan rangka yang terbuat dari carbon fiber-reinforced plastic (CRF) ini tampil beda dari seluruh model BMW lainnya.
Desain yang ‘beda sendiri’ ini memang disengaja. BMW tidak berusaha untuk meyakinkan para pelanggan intinya untuk meninggalkan sedan sport dan SUV mereka.
Namun, kemunculan i3 adalah untuk membuat mereka mencoba merasakan pengalaman dan sensasi mengendarai mobil listrik mungil tersebut.
Dan ternyata, meski tidak sesuai harapan, BMW i3 diminati dan dicari oleh para pelanggan barunya di Amerika Serikat, meski pelanggan tetapnya tak terlalu suka.
Selama 9 tahun penjualannya di pasar AS, lebih dari setengahnya terjual kepada konsumen baru BMW. Secara total, nyaris 50.000 unit i3 yang laku di Negeri Paman Sam.
Pada Januari 2020 BMW menghentikan produksi i3 untuk mengalihkan fokus dalam membuat EV yang lebih besar dengan jarak tempuh lebih jauh, seperti i4 dan iX.
Di tahun 2021, pabrikan asal Jerman itu sudah siap untuk fokus kepada para pelanggan setianya serta membuat 50 persen produk yang dijual sepenuhnya EV pada tahun 2030.
“Kendaraan listrik merupakan sesuatu yang berbeda. Anda tidak hanya menggapai konsumen baru, tetapi juga pelanggan lama yang selalu membeli BMW,” kata Kepala Desain BMW Domagoj Dukec.
Tampilan dan performa mengagumkan
Tercatat ada 250.000 unit i3 yang dijual di seluruh dunia selama sembilan tahun produksinya. Para pemilik mobil ini mengaku kagum dengan tampilan, performa, dan jarak tempuh yang sebanding dengan harga jualnya.
Salah satunya adalah Jim Neil. Ilmuwan komputer berusia 74 tahun yang tinggal di Florida ini merupakan konsumen baru BMW saat pertamakali membeli i3 kesayangannya.
Ia membeli i3 untuk menggantikan mobilnya yang terdahulu. Sempat mencoba Nissan Leaf, namun akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada i3.
“Mobil ini sangat berbeda dari kendaraan lain yang pernah saya kendarai, benar-benar menyenangkan,” kata Neil.
Hal serupa juga dialami oleh David Slutzky, CEO Fermata Energy. Pria 67 tahun itu membeli i3 untuk menggantikan Nissan Leaf miliknya.
“Saya jatuh cinta pada mobil ini. Saya pernah punya banyak mobil, tapi ini (i3) adalah mobil terbaik yang pernah saya miliki,” lanjutnya. (Aldion/Autonews)