Bimmer.ID — Belakangan ini banyak sekali pabrikan otomotif yang menawarkan transaksi kecil-kecilan. Alih-alih sukses, yang ada malah dihujat banyak pihak. Salah satunya BMW.
Tahun lalu BMW menerapkan sistem berlangganan untuk penghangat jok dan alhasil pabrikan asal Jerman itu menerima banyak sekali kritik.
Setelah mereka mengakhiri sistem berlangganan penghangat jok dan hujatan mereda, kini BMW mulai lagi dengan menerapkan sistem berlangganan pada fitur Adaptive M Suspension. Dampaknya bikin banyak orang geram.
Semua itu berawal ketika BMW Slovenia menayangkan iklan berisi penawaran berlangganan Adaptive M Suspension seharga โฌ30 per bulan (Rp510.000).
Itu artinya, jika Anda membeli BMW yang memiliki fitur Adaptive M Suspension, maka Anda baru dapat mengaktifkannya jika sudah berlangganan bulanan.
Dikutip dari laman Motor1, Rabu 14/8/24), seorang perwakilan BMW mengonfirmasi bahwa Adaptive M Suspension ini tersedia atau dapat diaktifkan di ConnectedDrive store sejak 2020.
Tidak hanya itu, menurut rilis pers BMW tahun 2020 lalu juga menyebutkan bahwa, โHigh Beam Assistant, Active Cruise Control (ACC) Driver Assistance System with Stop & Go function, BMW Driver Recorder, BMW IconicSounds Sport, dan Adaptive M Suspensionโฆ juga tersedia.โ
Tandanya, bakal banyak sekali fitur dari BMW yang dapat dikenakan sistem berlangganan bulanan seperti Adaptive M Suspension. Buat banyak orang, jelas ini merupakan kabar buruk.
Belum berlaku secara global
Namun demikian, keterangan pers BMW itu juga menyatakan bahwa, masing-masing pasar akan mengalami penawaran yang berbeda-beda pula.
Seperti halnya di Amerika Serikat, Anda dapat memilih opsi apapun tanpa harus berlangganan.
Yang menjadi masalah sejak awal adalah Anda harus membayar lebih untuk sesuatu yang sudah ada di kendaraan Anda.
Tesla adalah merek pertama yang memulai tren berlangganan ini. Dan mulai banyak merek lain yang mengikutinya. (Aldion/Motor1)