Bimmer.ID — BMW dan Toyota dikabarkan bakal bekerjasama dalam pengembangan kendaraan baru bertenaga hidrogen.
Perusahaan asal Jerman itu saat ini sedang mengeksplorasi teknologi sel bahan bakar (fuel cell) guna memperluas usahanya di bidang kendaraan elektrik (EV).
Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Nikkei Asia, Kepala Penjualan BMW Pieter Nota mengatakan bahwa pihaknya dan Toyota akan mulai memproduksi serta menjual kendaraan bertenaga hidrogen skala besar secepatnya pada 2025.
Mobil konsep hidrogen iX5, yang telah diperkenalkan di Germany International Motor Show tahun lalu, bakal diproduksi dalam jumlah kecil sebelum akhir tahun 2022 ini.
Toyota telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam hal teknologi sel bahan bakar. Kendaraan seperti Toyota Mirai (generasi kedua) telah menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan kendaraan, sementara gas buangnya hanya berupa uap air.
Dinilai lebih unggul
Kendaraan jenis ini memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan kendaraan listrik biasa. Beberapa keunggulan di antaranya adalah jarak tempuh yang lebih jauh serta pengisian bahan bakar yang lebih cepat –hanya 3-4 menit saja.
BMW dan Toyota memiliki hubungan dekat. Dua raksasa otomotif dunia ini sebelumnya sudah bekerjasama dalam menciptakan Toyota GR Supra dan BMW Z4.
Keduanya percaya jika hidrogen mampu menyediakan diversifikasi yang sangat luas terkait kendaraan listrik di masa mendatang.
Toyota bahkan hanya sedikit berinvestasi dalam pengembangan teknologi mobil listrik. Itu karena mereka percaya hidrogen merupakan alternatif yang lebih baik, alias beremisi karbon netral.
BMW iX5 nantinya bakal memiliki dua tanki yang masing-masing berdaya tampung 6,5 Kg agar mampu menjelajah lebih jauh.
Infrastruktur terbatas
Hingga saat ini masih sedikit informasi yang diketahui terkait kendaraan iX5. Namun demikian, SUV ini tak akan jauh berbeda dengan BMW X5, yang menjadi kendaraan terlaris BMW.
Toyota saat ini sedang mengerjakan Corolla Cross bertenaga hidrogen yang harganya akan lebih murah jika dibandingkan dengan Mirai. Sementara teknologi yang diusungnya disinyalir bakal menarik minat banyak orang.
Namun demikian, infrastruktur pengisian hidrogen hingga saat ini masih menjadi kendala, karena jumlahnya yang sangat sedikit.
Di Amerika Serikat, seluruh jaringan stasiun pengisian hidrogen umum hanya berpusat di Los Angeles dan San Francisco. Jika infrastruktur ini tidak berkembang, maka kendaraan hidrogen hanya akan menjadi mobil pajangan saja. (Aldion/The News Wheel)