Bimmer.ID — Keluar rumah di Minggu pagi dengan BMW E30 ceper memang selalu menyenangkan, entah itu untuk olahraga atau sekedar berjalan-jalan. Banyak sekali hal baru yang bisa dinikmati di akhir pekan.
Bagi para pecinta otomotif, hari Minggu merupakan saat yang tepat untuk melihat mobil-mobil ‘simpanan’ yang unik-unik serta sedap dipandang.
Akhir pekan kemarin di kawasan Polonia, Medan, Bimmer.ID melihat sebuah E30 bergaya ceper dan proper. Merasa tertarik, kamipun lantas menghampiri pemiliknya dan berbincang-bincang.
Pemilik BMW E30 bergaya ceper harian ini bernama Lawrence Tobing. Ia mengaku baru kali ini membawa mobilnya keluar lagi setelah satu tahun direstorasi di bengkel langganannya.
Tastefuly build
Hal pertama yang paling menyita perhatian adalah tongkrongan (stance) mobilnya yang enak dilihat. Bumper lips E30 IS dan velg yang terpasang kian menampilkan taste dari sang pemilik.
Velg yang dipilih Lawrence adalah Work Durandal tipe DD10.5 dengan ukuran 17×9 (rata depan belakang) dan dibalut ban Falken Ziex 205/40/17.
Velg itu cukup agresif dan terlihat sangat jarang sekali menempel di sebuah E30. Selain karena harganya yang selangit, populasinya pun sedikit. Namun hasilnya pas dan menarik.
“Butuh banyak perhitungan sebelum beli velg ini, buat menyesuaikan apakah bakal cocok atau ngga offset-nya,” ujar Lawrence pada Bimmer.ID soal pemilihan sepatu mobil kesayangannya itu.
Memang perlu diakui, pemilihan velg dan ban pada mobil harus dilakukan dengan teliti serta banyak perhitungan agar tidak merusak estetika dan fungsi.
Pemilihan velg yang tepat juga harus didukung oleh ketinggian yang sesuai. Dengan demikian, Lawrence memotong per standar secukupnya hingga hanya menyisakan ruang untuk sidewall bannya saja.
“Aku ga mau terlalu ceper sampe fender to lips atau celup-celup gitu, karena jadi makin susah dipakai,” kata Lawrence lagi.
Untuk sektor mesin, pria kelahiran 1983 itu sudah melakukan refresh dan membiarkannya tetap standar. Karena mesin M40B18 terkenal awet dan andal meski sudah berusia 33 tahun.
Ia mengaku, dengan kondisi saat ini saja E30 berwarna Mauritius Blue miliknya itu hanya bisa dikendarai di jalanan tertentu saja, mengingat jalanan aspal kota Medan yang sangat buruk penuh lubang, banyak polisi tidur, dan sering banjir.
Menurut Lawrence, E30 ceper miliknya ini masih enak digunakan harian. Ia mengaku dahulu sering mengendarai mobilnya pulang pergi dari rumah ke kantor setiap hari.
“Tapi karena sekarang musim hujan dan jalanan sering banjir jadi gak kondusif buat pake mobil ini tiap hari,” keluhnya.
Alhasil E30 lansiran tahun 1990 bergaya ceper harian ini hanya dibawanya keluar pada hari Minggu saja.
Karena, ia sehari-hari kini lebih suka menghindari macet dan banjir dengan mengendarai sepeda motor. (Aldion/Bimmer.ID)