Bimmer.ID — BMW E30 M3 awalnya memang khusus diciptakan untuk berlaga di sirkuit aspal mengalahkan Mercedes-Benz 190E di pertengahan era 1980-an.
Namun, karena memiliki pedigree terbaik di zamannya, mobil ini masih terus mampu memberikan perlawanan sengit di lintasan balap, baik aspal maupun tanah.
Dan dalam ajang Rally van Haspengouw di Belgia pada 23-24 Februari lalu, pereli Bjorn Syx dan co-driver Thijs Ozeel sanggup mengalahkan para pesaingnya yang menggunakan mobil lebih moderen.
Tenaga mesin galak
Syx dan Ozeel turun dengan BMW E30 M3 spek reli yang dibangun khusus oleh Bosch Tuning untuk bertarung di Group A.
Tunggangan mereka ini masih menggunakan mesin asli S14B23 empat silinder berkapasitas 2.302 cc yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 300 HP dan torsi sebesar 300 NM.
Tenaga sebesar itu disalurkan ke roda belakang melalui transmisi Drenth sequential untuk melontarkan mobil yang beratnya hanya 960 Kg.
Tenaga mesin sebesar itu sangat impresif, mengingat E30 M3 Evolution IIII standar yang berkapasitas 2.500 cc hanya memiliki 235 HP dan torsi 240 NM.
BMW E30 M3 reli ini bahkan berbobot 200 Kg lebih ringan ketimbang versi standarnya. Semua itu berkat penggunaan panel dan suku cadang terbaik yang ringan dan kuat.
Dalam video yang diunggah oleh Belgian Motorsport di kanal YouTube mereka, terlihat Syx memacu mobilnya secara maksimal.
Bentuk E30 M3 yang sangat sporty ini terlihat melahap lintasan dengan kencang sembari mengeluarkan suara khas merdu yang keluar dari knalpot dan individual throttle body-nya.
Bersaing dengan mobil moderen
Syx dan Ozeel di akhir lomba berhasil finish di urutan ke-17 dari total 60 peserta dan bahkan meraih podium kedua di kelas BMW M-Cup class, mengalahkan mobil-mobil baru seperti Porsche 991 GT3, Ferrari 308 GTB, dan Ford Fiesta Rally4.
BMW E30 hingga saat ini masih terus digunakan di lintasan balap. Di Indonesia sendiri mobil ini banyak yang diturunkan untuk bertanding di Indonesian Touring Car dan Reli Danau Toba. (Aldion/Bimmer.ID)