Bimmer.ID — Setelah sebelumnya menerjunkan iX5 Hidrogen di Kutub Utara, kali ini BMW mengujicoba SUV masa depan itu di Uni Emirat Arab guna menguji kemampuannya pada kondisi panas ekstrem.
Dan ternyata, fuel cell electric vehicle (FCEV) tersebut berhasil melewati rintangan dengan iklim panas hingga 45 derajat Celcius.
Namun tentu saja bukan hanya cuaca panas yang menjadi rintangan, tetapi ada juga faktor-faktor lain yang menantang seperti pasir, debu, kelembapan, dan kemiringan yang ditemui di lingkungan sekitar.
Tim pengembangan BMW iX5 Hidrogen yang berbasis di Munich, Jerman, telah memeriksa fungsionalitas sistem kelistrikan kendaraan dan ketentuan pendinginannya untuk memberikan performa yang optimal pada kondisi cuaca panas.
Selain itu, tim pengembangan mobil ini juga memastikan dinamika berkendaranya. BMW, pada Februari lalu, meluncurkan 100 unit iX5 Hidrogen dites di berbagai negara sesuai target pasarnya.
Dan pada Maret lalu mobil ini telah dites di Kutub Utara untuk melihat sejauh mana bisa bertahan di suhu -20 derajat Celcius. Dan ternyata hasilnya juga memuaskan.
Akselerasi tinggi
iX5 Hidrogen mengemas tumpukan sel bahan bakar hidrogen yang menghasilkan hingga 125 kW atau setara dengan 170 hp dari hidrogen sambil mengeluarkan air murni.
Kendaraan ini tidak terbatas pada tenaga dari tumpukan sel bahan bakar, karena ada juga pengaturan motor listrik baterai yang menghasilkan 231 hp.
Kemudian, iX5 Hidrogen akan menghasilkan hingga 401 hp dengan kombinasi kedua sistem.
Dengan tenaga sebesar itu, SUV ini diklaim bisa berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari enam detik.
Daya jelajah jauh dan bebas emisi
BMW mengeklaim mobil ini memiliki kemampuan jelajah yang jauh dengan pemberhentian pengisian bahan bakar yang singkat serta bebas emisi.
Menurut BMW, ciri-ciri tersebut dapat menjadi pilar lain dalam portofolio sistem penggerak masa depan BMW Group.
Baterai lithium-ion yang dimilikinya bisa diisi ulang menggunakan kemampuan pengereman regeneratif.
Sementara hidrogen untuk sel bahan bakar disimpan dalam sepasang tangki plastik yang diperkuat serat karbon 700 bar
Kedua tangki ini menyimpan 6 kg hidrogen, yang memberikan iX5 Hydrogen jarak tempuh hingga 504 km pada standar pengujian WLTP.
Selain mobil listrik bertenaga baterai, mobil listrik bertenaga hidrogen diyakini akan menjadi salah satu teknologi masa depan yang menjanjikan.
Seratus unit iX5 Hidrogen yang tersebar di Eropa, Jepang, Korea Selatan, China, Amerika Serikat, dan Timur Tengah saat ini terus aktif menjalani uji coba dalam berbagai kondisi. (Aldion/BMW Group)