Bimmer.ID — Dunia motor kustom biasanya dipenuhi oleh laki-laki, hanya segelintir saja perempuan yang mau ikut menceburkan diri di segmen ini.
Tetapi, tidak demikian dengan Kristen, seorang wanita asal Belanda. Ia menginginkan sebuah motor yang sesuai kemauannya.
Ia ingin agar BMW K75 lansiran tahun 1990 miliknya dipermak dengan aliran Cafe Racer. Awalnya ia memodifikasi sendiri motor kesayangannya itu.
Namun, ketika harus memasuki tahap yang lebih jauh, ia lantas meminta bantuan pada Wido Veldkamp, pemilik rumah modifikasi WiMoto yang berbasis di Kota Elst, Belanda.
Merombak rangka
Di sini, motor milik Kristen mulai menerima perombakan total. Langkah pertama yang dilakukan Wido adalah memotong subframe aslinya dan menggantinya dengan subframe khusus fabrikasi.
Langkah ini membuat bagian belakang motor menjadi lebih tegak dengan tangki bensin yang posisinya lebih rendah.
Posisi motor yang merunduk ini membuat tampilannya berubah total jika dibandingkan dengan kondisi motor standar. Belum lagi posisi pengendara yang lebih agresif.
Bagian buritan dengan bentuk ekor lebah menaungi lampu LED bulat berukuran mini. Sementara plat nomor menempel pada swingarm.
Untuk menunjang kenyamanan serta performa, suspensi belakangnya tetap menggunakan OEM standar pabrik.
Namun, fork depannya diganti model upside down dari motor Aprilia Tuono. Tak ada lagi fork depan teleskopik konvensional.
Mengingat tenaga motor tiga silinder berkapasitas 750 cc ini cukup besar, WiMoto menyematkan rem depan Brembo dengan piringan cakram raksasa berukuran 320 mm.
Rem raksasa itu lebih dari cukup untuk menghentikan laju ban Avon Roadrider MKII pada motor tersebut.
Agar terlihat rapi, radiator diberi cover samping sehingga tersembunyi tepat di bawah tangki bensin standarnya.
Tetap fungsional
Meski minimalis, motor ini tetap memiliki lampu sein LED berukuran mini yang melekat pada braket plat nomor belakang.
Namun, lampu sein depannya terintegrasi dalam batok lampu utama aftermarket sehingga mendongkrak estetika BMW K75 Cafe Racer ini.
Yang paling membedakan cafe racer dari jenis motor lain adalah posisi stangnya yang merunduk, alias low profile. Namun WiMoto memilih stang riser demi kenyamanan.
Bagian kokpitnya disematkan kluster digital one piece yang lengkap dengan tachometer dan spidometer.
Sementara seluruh instrumen kelistrikan disembunyikan dalam buntut belakang, sehingga seksi subframe tetap kosong dan rapi.
Mesin BMW K75 Cafe Racer ini telah mengalami overhaul total dan dibuatkan knalpot khusus dari stainless-steel.
Dan terakhir Kristen memilih warna dark teal dengan aksen hitam untuk motor kesayangannya ini. (Aldion/Autoevolution)