Bimmer.ID — BMW ///M bisa dipastikan tidak akan membuat mesin 3 dan 4 silinder bagi kendaraan performa tingginya.
Keputusan anti-mainstream itu disampaikan langsung oleh CEO BMW ///M, Franciscus ‘Frank’ van Meel, saat ditemui di sebuah acara di Afrika Selatan.
Untuk informasi, dalam beberapa tahun terakhir memang cukup banyak pabrikan yang beralih ke mesin 3 silinder dengan alasan ekonomis.
Sebagai contoh ada Toyota GR Yaris dan Ford Fiesta Ecoboost berkapasitas kecil meski tenaganya lumayan.
Dan sepertinya mobil BMW M tidak akan ikut-ikutan bermain di segmen ini, tetapi langsung melompat ke penggunaan mesin hibrida atau bahkan full elektrik (EV).
Dalam acara BMW M Fest 2022 di Kyalami Grand Prix Circuit, seorang wartawan melontarkan pertanyaan kepada van Meel apakah mesin S58 suatu saat nanti bakal digantikan oleh mesin 3 silinder bertenaga besar.
Dashboard BMW M2
“Saya berharap itu adalah pertanyaan retoris. Karena jelas bahwa kami tidak akan memproduksi atau menggunakan mesin 3 silinder,” jawab van Meel.
“Kami bahkan tidak akan menggunakan mesin 4 silinder bagi mobil-mobil performa tinggi. Saya tahu bahwa ada beberapa perusahaan yang melakukannya. Tetapi kami tidak.”
Beberapa perusahaan yang dimakaud oleh van Meel salah satunya adalah Mercedes-AMG, yang baru saja memperkenalkan C63 S terbarunya. Mobil itu dahulu menggunakan mesin V8 dan kini digantikan oleh mesin turbo 4 silinder hibrida.
Meski bos besar BMW M itu tidak menjelaskan lebih lanjut, namun banyak pihak yang memang berharap agar divisi Motorsport BMW itu tetap menggunakan mesin V8 atau straight six dibandingkan mesin 3 atau 4 silinder sebelum sepenuhnya pindah menggunakan mesin listrik.
Dan memang, BMW M2 tahun 2023 yang baru diperkenalkan adalah mobil M terakhir yang sepenuhnya berbahan bakar fosil tanpa bantuan mesin hibrida.
Dengan demikian, berdasarkan keterangan van Meel, maka model M mendatang bakal sedikitnya menggunakan mesin straight six hibrida. (Aldion/Road and Track)
Baca juga: Menjadi Pengemudi Handal di BMW Driving Experience