Bimmer.ID — BMW M telah memutuskan bahwa M3 generasi mendatang bakal tersedia dalam dua pilihan mesin penggerak, yakni mesin berbahan bakar fosil atau internal combustion engine (ICE) dan all-electric (EV).
BMW M3 generasi terbaru tetap tersedia dalam body style sedan dan wagon. Namun, M3 EV bakal menggunakan basis arsitektur Neue Klasse, layaknya kendaraan listrik BMW moderen lainnya.
CEO BMW M Frank van Meel dalam wawancaranya kepada laman Bimmer Today mengonfirmasi kabar tersebut.
Menurut van Meel, M3 ICE baru tetap mengusung mesin twin turbo enam silinder yang saat ini digunakan di M3 G80, yaitu S58. Namun, mesin itu akan mengalami penyesuaian guna memenuhi standar emisi Euro 7 yang ketat.
“Kami bakal terus mempertahankan mesin bensin enam silinder selama mungkin,” kata van Meel.
“Jika ini yang diinginkan para pelanggan kami, maka kami tidak akan menghapus mesin enam silinder.”
Menurut pria yang telah menjabat sebagai CEO BMW M sejak 2021 itu, pihaknya selalu mendengar permintaan pelanggan.
Ia banyak menerima masukan dari komunitas BMW yang mengakui bahwa secara performa memang M3 elektrik nantinya bakal lebih kencang ketimbang versi ICE. Tetapi, hal itu tidak akan membuat mereka langsung berpaling pada mobil listrik.
“Kami telah melakukan hal yang sama pada sistem transmisi manual. Girboks otomatis memang lebih kencang, tapi secara emosional girboks manual lebih disukai para purist dan kami bakal terus mempertahankannya,” lanjut van Meel.
Menurut rumor dalam forum BimmerPost, BMW M3 generasi terbaru bermesin bensin akan memiliki kode bodi G84 dan diproduksi bersamaan dengan Seri 3 baru berkode bodi G50 pada November 2026.
Adapun BMW i3 –Seri 3 elektrik berbasis Neue Klasse– juga mulai diproduksi pada November 2026 bersamaan dengan M3 EV berkode bodi ZA0 (sedan) dan ZA1 (Touring).
Menurut Kepala Riset & Pengembangan BMW Frank Weber, BMW M3 elektrik ini memiliki empat mesin listrik yang terpasang di setiap rodanya serta mampu menghasilkan tenaga sebesar 1.000 kW. (Aldion/Drive)