Bimmer.ID — Dalam pernyataannya yang dirilis baru-baru ini, BMW mengatakan bahwa mereka sukses mencapai target pendapatan tahun 2022.
Raksasa otomotif asal Jerman itu mengaku tercapainya target karena dibantu oleh penetapan harga yang kuat dan konsolidasi usaha patungannya di China. Pendapatan BMW Group naik 28 persen menjadi โฌ142,6 miliar (sekitar Rp2.300 triliun).
Bisnis otomotifnya melaporkan margin 8,6 persen pada laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar โฌ10,6 miliar (Rp175 triliun) dan arus kas sebesar โฌ11,1 miliar (Rp183 triliun).
Hampir setengah dari yang terakhir berasal dari kontribusi tunai dari perusahaan patungan China, yakni BMW Brilliance Automotive (BBA).
Perusahaan itu mengusulkan dividen kepada pemegang saham sebesar 8,50 euro, naik dari 5,80 tahun sebelumnya.
Tantangan besar di 2022
Pada Februari lalu BMW mengatakan bakal membayar โฌ3,7 miliar untuk mengambil kendali mayoritas BBA setelah mendapatkan lisensi yang diperlukan dari Beijing, meningkatkan kepemilikannya menjadi 75 persen dari 50 persen.
Perusahaan yang berbasis di Munich tersebut mengatakan sepanjang tahun 2022 mereka menghadapi biaya penjualan yang lebih tinggi, termasuk bahan, komoditas, logistik dan refinancing. (Aldion/Automotive News Europe)