Bimmer.ID — Sebuah pabrik dituntut mampu beroperasi semaksimal mungkin guna mengejar target produksi.
Pemberhentian operasi yang tak terduga sama saja dengan kerugian besar, mulai dari hilangnya uang perusahaan hingga turunnya kepercayaan konsumen.
Maka dari itu, untuk meminimalisir gangguan produksi, BMW berencana menggunakan bantuan artificial intelligence (AI) di pabrik Regensburg, Jerman.
Dengan bantuan AI, raksasa otomotif yang berbasis di Munich itu nantinya mampu memprediksi waktunya pemeliharaan peralatan pabrik.
Cara kerja AI
Pabrik BMW nantinya menggunakan AI yang mengolah data dari teknologi conveyor saat mobil sedang dirakit.
AI mampu mendeteksi kesalahan yang bakal terjadi secara dini, sehingga perusahaan mampu memperbaikinya sebelum hal itu mengganggu jalur produksi.
Di masa mendatang, BMW berharap teknologi ini mampu memperkirakan waktu yang tersisa ketika kesalahan terjadi, sehingga risiko penghentian produksi dapat dihindari.
Sistem monitoring berbasis AI ini dikembangkan langsung oleh BMW Group. Mereka bahkan telah mendaftarkan dua paten untuk sistem yang mampu mrmprediksi perawatan peralatan pabrik.
Alogaritma pada sistem AI ini diciptakan untuk dapat mencari kesalahan siklus produksi secara konstan, mulai dari fluktuasi konsumsi tenaga conveyor hingga kejanggalan gerakan mesin produksi.
Setiap 57 detik sebuah kendaraan keluar dari pabrik BMW di Regensburg. Dengan demikian, kesalahan kecil sekalipun tidak dapat ditolelir. (Aldion/BNW Blog)