Bimmer.ID โ Kendaraan bermesin turbo saat ini semakin banyak ditemui di jalanan. Itu karena turbo dapat meningkatkan tenaga mesin secara signifikan.
Pabrikan otomotif kini berlomba memberikan pilihan mesin turbo pada produk mereka sebagai salah satu cara untuk memberikan kompensasi dari kecilnya kubikasi mesin atau mendongkrak tenaga demi kepentingan tertentu.
BMW juga melakukan hal serupa. Sebagai contoh Seri 3 F30 yang seluruh pilihan mesinnya telah menggunakan turbo, mulai dari mesin empat silinder yang terkecil (1.500 cc) hingga yang mesin enam silinder terbesar (3.000 cc).
Jika Anda hendak membeli mobil bermesin turbo, maka Anda harus mengetahui cara yang baik dan benar dalam merawat mesin turbo. Karena, mesin jenis ini butuh perhatian lebih dibanding mesin tanpa turbo.
Jaga kualitas oli mesin
Pastikan oli mesin berada pada batas maksimal. Jika oli mesin kurang, suplai oli ke turbo otomatis juga berkurang.
Ini penting, karena oli membantu pelumasan turbin turbo yang berkerja sangat berat hingga mencapai putaran 240.000 rpm.
Ganti oli mesin dengan tipe dan interval sesuai rekomendasi pabrik. Pastikan servis mobil sesuai waktu yang telah ditentukan, agar oli tetap dalam kondisi baik.
Gunakan oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi. Biasanya diler resmi telah menyediakan oli yang paling tepat. Rata-rata oli tersebut mempunyai spesifikasi SAE 5W-40 API SM fully synthetic.
Jaga kualitas bahan bakar
Selain oli, pemilihan bahan bakar juga tak kalah pentingnya dalam merawat mesin turbo.
Bahan bakar oktan tinggi menyempurnakan proses pembakaran di ruang mesin, dan meminimalisir partikel sulfur dan belerang (kerak) di sisa gas buang.
Kerak yang menempel pada turbin turbo sangat berbahaya jika dibiarkan menumpuk, sebab turbo bekerja dengan mengandalkan tekanan gas buang untuk memutar turbin.
Dan kerak bisa memicu kerusakan turbo dalam jangka waktu panjang. Idealnya, gunakan BBM minimal oktan 92, atau biar lebih aman ikuti rekomendasi pabrikan.
Jaga kualitas udara yang masuk
Kebersihan filter udara juga harus diperhatikan, karena sebelum udara masuk ke dalam turbo harus melewati filter udara terlebih dahulu.
Jika kondisi filter sudah kotor dan tak sanggup menyaring udara secara baik, kinerja turbo jadi tak optimal.
Udara kotor yang mengandung partikel kotoran dan debu juga bisa tersedot masuk ke ruang pembakaran mesin sehingga dapat menggores dinding silinder serta piston.
Baiknya, lakukan penggantian filter udara saat servis berkala agar kondisi turbo selalu dalam kondisi prima dalam kondisi optimal.
Jangan langsung mematikan mesin
Dengan mesin turbo, Anda dianjurkan untuk tidak langsung mematikan mesin ketika sampai di tujuan.
Alasannya, itu karena turbo bekerja dalam kondisi ekstrem dengan putaran sangat tinggi, sampai 240.000 rpm. Oleh karena itu, disarankan jangan langsung mematikan mobil saat berhenti.
Diamkan mesin sekitar 30 detik untuk menurunkan putaran turbin. Hal ini juga membuat sirkulasi oli yang sedang bergerak cepat tidak langsung berhenti guna menjaga usia komponen turbo.
Selain itu, hindari mengoperasikan mesin turbo saat suhu mesin masih di bawah normal. Pastikan mesin telah mencapai suhu kerja optimal dengan mengendarai mobil secara pelan.
Demikian tips dan cara merawat mesin turbo agar awet serta nyaman digunakan. Jika Anda mengikuti petunjuk, maka mesin mobil Anda bakal awet juga minim kerusakan. (Aldion/berbagai sumber)