Bimmer.ID — Dodge pada Desember tahun lalu sudah menghentikan produksi model Charger dan Challanger bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) guna menggantinya dengan Charger Daytona EV.
Muscle car full elektrik pertama dari Dodge itu rencananya bakal dirilis akhir tahun 2024. Akan ada beberapa varian dari Dodge Charger Daytona EV, beberapa di antaranya adalah Charger Daytona R/T, Scat Pack, dan Banshee.
“Kami akan memberikan yang terbaik. Dan saya juga gembira karena ini adalah kendaraan listrik,” kata Matt McAlear, CEO Dodge.
Menurut pria yang baru saja diangkat sebagai CEO pada 1 Juni lalu itu, Dodge Charger Daytona EV tidak dirancang untuk memiliki koefisien drag terbaik melainkan sebagai muscle car dengan desain terbaik.
“Kami hanya menciptakan muscle car dengan desain terbaik,” katanya kepada laman Motor1. “Charger Daytona EV adalah muscle car yang lebih baik dan lebih kencang.” Perlu diketahui, nyaris semua muscle car tidak memiliki aerodinamika yang baik.
Dodge Charger Daytona EV Scat Pack dengan paket standar Stage 2 bakal memiliki tenaga 670 hp dengan penggerak all-wheel drive. Harganya di AS dibanderol mulai dari US$75.185, atau sekitar Rp1,2 miliar.
Mobil ini berakselerasi dari 0-100 kph dalam 3,3 detik dan mampu menempuh jarak 402 dalam 11,5 detik.
Namun, pertanyaan berikutnya adalah, apakah para penggemar Dodge mau pindah dari mesin benain ke mesin listrik?
“Ada yang mau, ada juga yang tidak,” kata McAlear. Ia menambahkan, “konsumen kami tidak mungkin berpaling ke mobil listrik dalam semalam.”
Untuk masa perkenalan, Dodge hanya merilis Daytona EV coupe saja. Sementara versi empat pintunya bakal diproduksi tahun 2025.
Bagi para penggemar ICE tak perlu khawatir, karena Dodge juga bakal memproduksi Charger Sixpack bermesin twin turbo enam silinder segaris berkapasitas 3.000 cc yang menghasilkan tenaga 550 hp. (Aldion/Motor1/Dodge)