Bimmer.ID โ Nama Christopher Nolan adalah jaminan mutu. Itu terbukti dari film terbarunya yang berjudul Oppenheimer sanggup memenangi 7 Piala Oscar dari 13 nominasi.
Memang sejak awal perilisannya, banyak kritik yang menganggap atau memprediksi jika film itu bakal mendulang nominasi Academy Awards 2024.
Bagi sebagian orang, tentu durasi yang sampai 3 jam dan phasing cerita yang lambat akan membuat orang bosan dan ngantuk saat menonton.
Namun, ada berbagai alasan kenapa Oppenheimer memang harus dikemas seperti itu dan berhasil menciptakan film biopik yang tidak biasa.
Film biopik yang harusnya bisa menjadi simpel tapi tidak ditangan Nolan. Film ini disulap seperti komidi putar yang megah dengan naik turun emosi yang diberikan karena penceritaannya yang non-linear dan multi plot.
Film Oppenheimer bergabung dengan film-film papan atas lainnya seperti Schindlerโs List dan Shakespeare in Love yang sama-sama meraih 7 Piala Oscar.
Kategori apa saja yang berhasil dimenangi oleh Oppenheimer? Berikut daftarnya:
1. Best Actor
Cillian Murphy berhasil mengamankan piala untuk kategori aktor terbaik. Setelah bekerja sama bersama Christopher Nolan dari Batman trilogy, Cillian akhirnya diberi peran utama dan langsung mendapat Oscar pertamanya.
Akting dari Cillian sudah tidak perlu diragukan, dari gerakan tubuh, pandangan mata, serta emosi dikeluarkan dengan maksimal dalam film Oppenheimer.
Dibanding dengan aktor lain yang berkompetisi di kategori ini, Cillian mempunyai banyak aspek yang memang mengharuskan dirinya untuk memenangi kategori aktor terbaik.
2. Best Supporting Actor
Tak hanya Cillian Murphy, Robert Downey Jr. juga mendapat piala Oscar pertamanya. Setelah dikenal banyak orang sebagai iron man, ternyata Robert malah mendapat piala pertamanya di film non superhero.
Robert berakting dengan piawai walaupun hanya sedikit scene yang beradu akting dengan Cillian. Robert sendiri berhasil menyampaikan karakter antagonis yang baik untuk melawan ideologi dari seorang Oppenheimer.
3. Best Director
Bukan cuma para aktor, sang sutradara sendiri baru pertama kali memenangkan piala Oscar. Setelah hampir 26 tahun lamanya berkarir dalam sinema, Nolan berhasil mendapat Oscar di film biopik. Nolan sendiri telah dikenal sebagai sutradara yang kreatif dan juga idealis.
Salah satu konsep idealisnya adalah jarang menggunakan CGI. Ia lebih memilih menggunakan objek untuk kebutuhan syuting.
Sama seperti di film Oppenheimer, Nolan menggunakan bom asli untuk diledakan. Alasannya adalah untuk mendapat tekstur dan pengalaman ledakan yang sangat nyata.
4. Best Cinematography
Hoyte van Hoytema merupakan sinematografer kelas dunia yang sangat berbakat. Tiap shot yang ia ciptakan selalu mempunyai rasa dan arti di dalam visualnya.
Tak heran kenapa ia bisa memenangi penghargaan ini bersama film Oppenheimer. Hoyte juga sudah bekerja sama Nolan semenjak Interstellar, saat itu Nolan mulai merliriknya dan mengajaknya ke berbagai project selanjutnya.
5. Best Original Score
Skoring dan musik dalam film Oppenheimer berhasil membawa penonton kepada ledakan masif yang akan terjadi di pikiran manusia.
Keputusan untuk tidak membuat musik yang brutal adalah keputusan terbaik yang dibuat oleh Ludwig Gรถransson sang penata musik yang pernah bekerja sama beberapa kali dengan Christopher Nolan.
Setelah ditinggal Hans Zimmer di Tenet, Nolan merekrut Ludwig untuk menata musik dan akhirnya diajak kembali saat Oppenheimer. Kini Ludwig Gรถransson berhasil mendapat penghargaan musik terbaik di Oscar 2024.
6. Best Film Editing
Gaya penceritaan Non-Linear dan Multi Plot tak lepas dari keberhasilan tangan seorang editor. Begitupula kepada Jennifer Lame yang berhasil menjahit berbagai shot dengan cantik sehingga cutting antar scene/shot terasa dinamis.
Jennifer sendiri seangkatan dengan tim baru Nolan di Tenet, yang akhirnya diajak kembali untuk menyunting berbagai gambar di Oppenheimer.
Editing dalam film ini berhasil menyampaikan konsistensi dengan tetap mempertahankan tangga dramatik yang ada. Untuk itulah kategori ini layak dimenangkan oleh Oppenheimer
7. Best Picture
Kasta tertinggi dari setiap penghargaan adalah Film Terbaik, sama seperti di Oscar. Oppenheimer berhasil memenangi kategori ini bukan hanya karena filmnya mendapat banyak nominasi atau piala, tapi karena film ini layak dan berkualitas tinggi.
Film ini menjadi warna baru dalam film biopik, film yang menjelaskan sejarah dan sains dalam waktu beriringan.
Diluar konteks cerita, Oppenheimer juga menyajikan konseptual film yang megah namun tetap elegan. Film ini berhasil dikemas sesuai konteksnya dan masuk di hati berbagai pencinta dan juga kritikus film. (Aldion/Variety/The Guardian/Hello Magazine)