Bimmer.ID — Seorang YouTuber asal Amerika Serikat, Kyle Conner, baru-baru ini membagikan pengalamannya membeli mobil listrik Tesla.
Melalui kanal YouTube Out of Spec Reviews miliknya, Connor mengaku terkejut ketika mengetahui seberapa jauh nilai mobilnya telah menurun.
Awalnya, ia membeli Tesla Model S seharga US$140.000 (Rp 2,21 miliar) di tahun 2022. Ia berpikir, jika menjual mobilnya di tahun 2024, maka ia tidak rugi-rugi amat.
Tetapi, kenyataan tidak seindah impian. Connor terkejut ketika mengetahui seberapa jauh harga seken mobil Tesla Model S miliknya menurun.
Penyusutan drastis
Menanggapi keluhan Connor itu, TikToker Chris Pearce (@thechristopherpearce) mengungkapkan rincian faktur penilaian mobil Conner.
Berdasarkan faktur yang diperoleh Conner, nilai Tesla Model S-nya telah merosot lebih cepat dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
Harga beli awal mobil tersebut adalah US$140.490. Namun, saat Tesla memberikan penawaran untuk membeli kembali mobil tersebut, nilai yang ditawarkan sangat mengejutkan.
โDengan jarak tempuh hanya 37.000 mil, Tesla menawarkan harga sebesar US$46.400 (Rp 734 juta). Itu berarti Connor kehilangan nilai sebesar US$94.000 (Rp 1,5 miliar) atau sekitar 67% dari harga awalnya,” kata Pearce.
Tak hanya Tesla, situs penilaian mobil lainnya pun memberikan penawaran kurang dari setengah dari nilai awal mobil tersebut.
Misalnya, situs seperti Edmunds atau Consumer Reports hanya menilai mobil itu sekitar US$59.000 di tingkat tertinggi.
Sebagai perbandingan, Pearce menelusuri penyusutan nilai mobil berbahan bakar bensin dengan harga yang sama, yaitu BMW M5 CS yang dirilis pada tahun 2022 dengan harga sekitar US$140.000.
Berdasarkan data dari situs penjualan mobil, BMW M5 CS masih bisa dibeli dengan harga sekitar US$130.000 (Rp2,1 miliar) hingga US$140.000 (Rp 2,2 miliar), atau hanya mengalami penyusutan sekitar US$10.000 (Rp150 juta) dalam dua tahun.
Perbandingan ini menegaskan bahwa harga seken Tesla Model S mengalami penyusutan nilai yang jauh lebih cepat dibandingkan mobil berbahan bakar bensin di kelas yang sama.
Hasil studi Diminishing Value Carolina
Menurut studi yang dilakukan oleh Diminishing Value Carolina pada Maret tahun ini, kendaraan listrik, terutama Tesla, memiliki tingkat penyusutan nilai yang jauh lebih cepat daripada mobil-mobil lain.
Studi ini juga menemukan bahwa merek seperti GMC dan Porsche memiliki tingkat penyusutan nilai yang jauh lebih rendah dibandingkan Tesla.
“Jika melihat merek-merek lain dengan penyusutan nilai yang cepat, beberapa di antaranya adalah Alfa Romeo, Maserati, Lincoln, dan Volvo. Tesla tetap menduduki puncak daftar kendaraan dengan penurunan nilai tercepat,” demikian laporan Diminishing Value Carolina.
Pengguna di komunitas r/TeslaMotors di Reddit membagikan pengalaman serupa tentang penyusutan nilai kendaraan Tesla mereka.
Seorang pengguna menulis: โBayangkan seberapa rendah nilainya jika orang-orang dapat membeli mobil dari lease mereka. Ini mungkin salah satu alasan besar mengapa Tesla tidak mengizinkan pembelian mobil setelah masa lease selesai, sehingga mereka bisa mengontrol harga mobil bekas.โ
Komentar lain menyebutkan bahwa penyusutan nilai ini tidak hanya terjadi pada Tesla, tetapi juga sebagian besar kendaraan listrik.
Salah satu pengguna menambahkan: โSeolah-olah Tesla membuat produk dengan harga yang terlalu tinggi karena adanya penggemar fanatik yang rela membayar lebih mahal.โ (Aldion/Unilad)