Bimmer.ID — Kendaraan berbahan bakar hidrogen (fuel cell electric vehicle/FCEV) masih tergolong langka di pasar global.
Mobil yang juga mengusung teknologi elektrifikasi ini sebenarnya memiliki peluang besar untuk menggantikan mobil dengan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) atau mesin berbahan bakar minyak.
Berbeda dari mobil full elektrik (battery electric vehicle/BEV) yang harus di-charge dalam waktu relatif lama, FCEV tinggal diisi hidrogen dalam waktu singkat layaknya pengisian bensin.
Melihat potensi-potensi tersebut, Toyota dan BMW dikabarkan bakal melakukan kerja sama terkait operasional mobil hidrogen.
Kolaborasi antara BMW dan Toyota dalam pengembangan mobil hidrogen itu nantinya bakal mendorong terciptanya FCEV dengan harga terjangkau.
Raksasa otomotif asal Jerman dan Jepang itu ingin lebih kompetitif menawarkan lini kendaraan hidrogen di era elektrifikasi.
Keputusan soal kolaborasi Toyota dan BMW terkait mobil hidrogen tersebut kabarnya baru akan diumumkan ke publik pada awal September ini.
Tujuan utama dalam kerja sama itu adalah standarisasi komponen dan berujung menurunkan harga mobil hidrogen.
Perlu diketahui, kendaraan FCEV adalah salah satu kunci mencapai netralitas karbon. Namun demikian, saat ini harganya masih belum terjangkau oleh masyarakat luas.
Toyota saat ini bisa dibilang sebagai produsen pemimpin pasar FCEV. Mobil hidrogen mereka, yaitu Toyota Mirai, merupakan FCEV pertama yang diproduksi massal pada 2014.
Melihat prospek tersebut, BMW lantas menggandeng Toyota untuk membantu pengembangan teknologi FCEV.
Nantinya, Toyota bakal menyuplai sejumlah komponen ke BMW, seperti tangki hidrogen. Komponen itu kemudian digunakan BMW pada lini mobil hidrogennya yang akan diproduksi secara masif.
Kerja sama kedua manufaktur itu diklaim dapat membantu menurunkan harga lini hidrogen Toyota, sekaligus membantu BMW mengembangkan komponennya sendiri.
Terakhir, mereka juga bakal bekerja sama membangun beberapa stasiun hidrogen di Eropa. Kurangnya infrastruktur saat ini membuat FCEV jadi sulit populer di kalangan konsumen.
Saat ini BMW memiliki satu model hidrogen untuk studi, yakni iX5 berbasis SUV (Sport Utility Vehicle) X5.
Waktu pengisian hidrogen hanya butuh waktu tiga sampai empat menit, untuk akomodir daya jelajah lebih dari 500 km.
BMW iX5 Hydrogen ini rencananya bakal diproduksi massal dalam beberapa tahun mendatang, dibantu sistem hidrogen dari Toyota. Tertarik dengan mobil hidrogen murah? (Aldion/CarScoops)