Bimmer.ID — Pernahkan Anda merasa tergelitik untuk mengetahui bagaimana cara BMW mendaur ulang produk mereka?
Di Jerman, proses daur ulang BMW dilakukan oleh divisi khusus yang bernama The BMW Group Recycling and Dismantling Center (RDZ).
Daur ulang memegang peranan penting dalam keberlangsungan produksi BMW, karena pabrikan yang berbasis di Munich itu menggunakan lebih dari 30 persen material daur ulang.
Proses daur ulang BMW
BMW Group Recycling and Dismantling Center yang berbasis di Munich telah melakukan proses daur ulang sejak tahun 1994.
Langkah pertama adalah membawa mobil-mobil BMW, MINI, dan Rolls-Royce, tak terpakai ke sana.
Banyak di antara kendaraan itu adalah mobil bekas tabrakan, mobil media, bahkan mobil-mobil bekas film.
Untuk mobil listrik, baterai adalah komponen pertama yang dicabut. Satu persatu sel baterai diperiksa, dites, dan kemudian dipindahkan ke divisi yang khusus mendaur ulang baterai.
Regulasi yang berlaku di Uni Eropa mengharuskan 50 persen dari berat sebuah baterai didaur ulang.
Sementara, untuk kendaraan berbahan bakar fosil, suku cadangnya dipereteli satu persatu. Para teknisi melakukan pemeriksaan terhadap seluruh parts yang masih bisa digunakan dan mereka menentukan apakah barang itu masih layak dijual sebagai barang bekas pakai atau tidak.
Petugas daur ulang kemudian meledakkan airbag, menguras oli dan cairan radiator. Mereka lalu mencabut mesin, kabel, dan interior hingga hanya menyisakan sasisnya saja. Sasis itu kemudian di-press dan dibentuk menjadi berbentuk kubus.
Pentingnya daur ulang
The BMW Group Recycling and Dismantling Center merupakan bagian dari operasional BMW.
“Setiap kendaraan baru yang bakal diproduksi oleh BMW harus dapat didaur ulang sebanyak 95 persen,” kata Alexander Schรผll, kepala BMW Group Recycling and Dismantling Center.
Plastik, kain, besi, dan logam seluruhnya bisa didaur ulang. Semua terhubung dengan lingkaran ekonomi masa depan BMW.
Produsen kendaraan mewah ini selalu berusaha membuat produk yang ramah lingkungan. Dan proses daur ulang memegang peranan kunci.
Seiring proses daur ulang ini, BMW mampu mengevaluasi seluruh suku cadang bekas itu agar dapat mempelajari serta membenahinya untuk produk yang akan datang.
Tujuan utama BMW pada tahun 2030 adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, menjual 7 juta unit kendaraan listrik, menurunkan emisi pabrik, dan menjadi pemasok barang sustainable di pasaran. (Aldion/BMW Blog)