Bimmer.ID โ Di awal dekade 1970-an, Jaguar Cars di Coventry, Inggris, menciptakan mesin berkonfigurasi V12 produksi massal pertama di dunia. Mesin itu dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.
Saking hebatnya, model ini diproduksi selama 26 tahun (1971-1997) dengan jumlah produksi total sebanyak 161.583 unit.
Mercedes-benz berusaha untuk menciptakan mesin V12 yang melampauinya, namun gagal total. Sementara BMW tidak terburu-buru, mereka mengeksplorasi berbagai pilihan.
BMW sempat berpikit untuk menggabungkan mesin M20 enam silinder segaris mereka untuk menciptakan sebuah mesin V12. Namun semuanya berubah oleh mesin M40.
Mesin V12 BMW mengalahkan Mercedes
Di awal dekade 1980-an, saat dalam proses mengembangkan mesin M70 V12, BMW sadar jika mesin M20 SOHC mereka sudah tergolong usang dan bakal digantikan oleh mesin M50.
Dan saat itu juga BMW sedang mengerjakan mesin empat silinder segaris baru berkode M40 untuk menggantikan mesin M10 yang telah diproduksi sejak 1962.
Sebagai informasi, mesin M40 tersedia dalam dua pilihan, yakni M40B16 (1.600 cc) dan M40B18 (1.800 cc) yang dibekali di model E30 316i/318i dan E36 316i/318i.
Jika dibandingkan dengan M10, mesin M40 lebih kecil, ringan, senyap, bertenaga, dan irit BBM. Semua itu bisa tercapai berkat kepala piston dan desain ruang bakarnya yang cerdas.
Dan terpenting, M40 didesain untuk produksi massal, sedangkan mesin V12 hanya ditujukan sebagai semacam โtrofi pembuktianโ.
Namun pada akhirnya, mesin M70 V12 BMW ini benar-benar dibuat dengan menggunakan basis desain dari M40 serta dimanufaktur dengan peralatan yang sama pula.
Hasilnya sangat memuaskan, BMW berhasil mengalahkan Mercedes-Benz dan menjadi pabrikan pertama asal Jerman yang membuat sedan mewah bermesin V12, empat tahun lebih dahulu ketimbang Mercedes-Benz.
Halus, andal, dan bertenaga
Saat E32 750iL diperkenalkan di akhir tahun 1987, BMW sedang mengembangkan mesin alumunium V8 32 valve generasi baru guna menggantikan M30 yang berkonfigurasi enam silinder segaris.
Sementara, mesin M70 V12 BMW didesain sebagai proyek low cost yang sangat mengandalkan suku cadang dari mesin yang banyak diproduksi, apalagi kalau bukan M40.
Meaki piston M70 dan M40 memiliki desain serupa, tetapi bahan alloy-nya berbeda. Begitu juga gudgeon pin-nya, sehingga piston M70 terlihat asimetris.
M70 juga menggunakan blok alumunium yang dicetak di dalam silikon Alusil. Proses boring, honing, dan finishing setiap silindernya dilakukan tanpa menggunakan sleeve besi.
Kruk as bajanya yang panjang di-counterweight, dan setiap noken as-nya digerakkan oleh rantai yang terhubung kepada kruk as.
Dengan bore x stroke 84mm/75mm membuat mesin ini memiliki kapasitas 4.988 cc dan kompreai relatif rendah, yakni 8,8:1.
Mesin legendaris
Pada saat itu, kelistrikan serta sistem manajemen M70 termasuk yang tercanggih di zamannya. Sebagai contoh, mesin ini sudah memiliki teknologi EML throttle fly by wire.
Dengan demikian, penggunaan kabel gas tak lagi diperlukan. ECU menggunakan Bosch Motronic 1.7 two systems untuk masing-masing bagian mesin.
Alasannya, agar jika terjadi kerusakan di salah satu bagian mesin, bagian lainnya tetap mampu beroperasi dan berjalan normal dengan menghasilkan tenaga sebesar 150hp.
Saat pertama diluncurkan, mesin M70 V12 BMW ini mampu menghasilian tenaga sebesar 300hp di 5.200 rpm dan torsi 450 nm di 4.100 rpm.
Sebagai perbandingan, Mercedes 560 SL dengan mesin V8 berkapasitas 5.547 cc hanya mampu mengeluarkan daya sebesar 275 hp dan torsi 430 nm.
Namun, apakah BMW akhirnya mampu melampaui mesin V12 Jaguar? Pertanyaan itu sulit untuk dijawab, mengingat keduanya memiliki kelebihannya masing-masing. (Aldion/BMW Blog)